JIWA
Oleh Andrie Susanto
Kurasakan semua yang kulakukan
Terasa tak berarti, hampa tanpa makna
Seperti angin..
Seperti laut tak bertepi, seperti bintang merindukan fajar
Tak kunjung jua habis dimakan waktu
Menapak jalan yang kian pudar
Berbekal sebatang lilin yang telah redup dan akhirnya padam
Hai jiwa… disini…
Haruskah ku pergi atau ku kembali?
Hai jiwa angkuh, sombong dan perangai
Lihatlah… tapak langkahku pun kian pudar kini
Dimana kutemuimu, dimana kuraihmu jiwa….
Hai jiwa… rajutlah asaku yang kian lusuh ini
Hai jiwa… disini…
Sosok angkuhmu pun kian lama kian lekat
Meraba, meniti setiap lantunan sepiku
Hai jiwa.. tak letihkah engkau?
Disana sang waktu pun t’rus berlari
Menghempas seribu aforisma kelam tak berwarna
Hai jiwa....
Bangunlah dari ilusi-ilusi semu tak berarti
Tapi...percuma…percuma…
Kau mungkin takkan pernah mengerti
Kau hanya tertawa, biarkan ku trus terkapar dan akhirnya mati
Percuma…percuma...
Sampai detik ini pun
Kau hanya terdiam bisu
Letihku…lelahku….jiwa…
Haruskah ku padam bersama goresan-goresan kepudaran?
Tidak...tidak jiwa….
Lilinku belum padam, cahayaku pun belum sirna
Asaku kan t’rus berlari
Mengejar sisa-sisa mimpi
Cahaya redupku pun kan kembali
menebar menerangi
Suatu saat nanti…
Kan kutumbangkan sosok angkuhmu jiwa
Kan kuraih s’mua asamu jiwa
Kan kubuat kau tersenyum bangga jiwa
Berbinar berkaca, menangis tertawa
Suatu saat nanti ….ya… suatu saat nanti
Aku yakin itu!
HAMPARAN MIMPI
Oleh Alfa Kuadrat
Ketika semua ingin menjadi sesuatu
Aku mencoba berkelana
menemukan sinarku pada mentari.
menghirup desah angin,
yang menghantar mimpi-mimpi itu kelangit.
Aku ingin berlari dalam labirin lika-liku
memecah batu granit kesulitan
terhempas dan limbung dihantam angin
dan terbawa arus deras sungai kepuncak tantangan
Aku tak ingin takluk
dengan lutut tertekuk dan muka tunduk
Aku tak ingin rebah menyembah
semata karena merasa tak berdaya dan lemah.
Dalam mimpi-mimpi itu
Aku takkan pernah tenggelam dan sirna
semata karena aku merasa begitu perlu
Tunaikan mimpiku sebelum aku menjadi debu.
MY DIARY
Oleh Yenni Listhiawati
Ketika ku dihantam badai kehidupan
kuterperosok ke dalam lubang kehancuran
kutertatih melangkah
menyusuri jalan berkerikil
yang akhirnya kutemukan
hamparan cahaya Illahi
yang menuntunku
Menuju daratan yang penuh kasihNYa
di Baitullah kusujudkan diri
Memohon keridhoanNYa
Dalam sujudku kuselipkan do'a
sekeping harapan
hingga di suatu waktu
kutemukan bahtera cinta dalam naungan suciNYa
bersemayam dalam ikatan kasih Illahi
Amiiiin Yaa Robb..........
SETITIK HARAPAN
Oleh Andi Amryani Amir
Seperti terjerat sangat dalam
Aku berjalan tak tahu arah
hanya mengikuti kemana langkah membawaku
melewati lorong-lorong kehidupan yang tak terbaca
menyentuh setiap dinding yang membatasi gerak
dan akhirnya berhenti karena lelah
Kudengar sebuah suara dikejauhan
dalam gelap ini aku tak mampu melihat apapun
hanya bertumpuan pada hati
untuk merasakannya
Akankah ada penolong yang datang??
ataukah harapan yang tak bisa dikabulkan
dapat menjelma menjadi peri
memberikan sebuah makna sebagai petunjuk
bahwa badai ini pasti berlalu
bersama angin yang membawanya
PILIHAN YANG TAK NYATA
Oleh Triwahyu
Apa yang sebenarnya tak ingin ku alami.
Kini ada dan terbawa dalam kehidupanku.
Awalnya aku biasa, lama-kelamaan rasa biasa itu membuatku bimbang.
Kadang terasa bahagia, tapi entah mengapa meninggalkan kekawatiran di pikiranku.
Rasa takut apabila perasaanku diketahui orang lain.
Akankah mereka menghindariku?
Aku ingin memilih apa yang aku inginkan.
Sesuatu yang wajar seperti yang lainnya.
Aku ingin pilihan itu datang dan aku menjawabnya.
Tapi sayang, pilihan itu tak nyata, tidak benar-benar ada.
Semua yang aku bayangkan hanyalah khayalan.
Hanya impian seperti bunga tidur.
Indah, namun menghilang jika kita terbangun, jika aku tersadar dan kembali.
AKU
Oleh Aslam Yusuf
Aku...
Hanyalah seuntai angin
Yang bertiup tak tentu arah
Maka dari itu...
Berikan aku tiupan yang lembut
Agar aku bisa menyenangkan orang yang aku sayangi
Meski arahku tak menentu
Aku...
Hanyalah manusia biasa
Yang tak pernah luput dari kesalahan
Maka dari itu...
Berikan aku kebiasaan yang luar biasa
Agar kubisa terbiasa dengan kehidupanku
Meski diriku hanyalah manusia biasa
Aku...
Hanyalah butuh cinta
Yang bisa mengubah segalanya
Maka dari itu...
Berikan aku satu cinta
Yang akan selamanya menetap dalam hatiku
Agar segala yang kumiliki serta apa yang ada pada diriku
Hanya tunduk kepada - MU
Karena kuyakin hanya pertolongan -MU
Yang dapat mengubah semua itu
WAKTU YANG KU TUNGGU
Oleh Shiwa
Temaram senja disana
Sama seperti disini....
Malam,pagi,siang pun sama seperti disini....
Namun,.....
Hati ini tak sama
Berkutat dalam asa yang membebaniku
Terdiam dlm heningnya pikiranku
Tuk menjaga dua Bidadariku
Demi waktu......
Bisakah aku terus memiliki dua hati cintamu?
Yang harus aku isi dengan curahan cintaku.....
Demi waktu........
Sanggupkah aku dengan keduanya?
Yang tlah di Anugerahkan pada hatiku......
Sanggupkah hingga senja mendatangiku.....
Demi waktu......
Datangkan saatnya Takdirku bersama takdirnya
Datangkan saatnya Takdirku tuk membahagiakan keduanya......
Datangkan saatnya Takdirku menjadi sang Adil bagi keduanya.........
CINTAKU HANYA UNTUKMU
Oleh Endang Indriani
Walau, kini kau meninggalkan ku dalam kesendirian,,
bayangmu,, masih menghantui ku,,
bahkan,, untuk emlupakanmu,,
walau hanya sedetik,,
aku tak mampu,,
Semakin jauh ku melangkah,, untuk meninggalkanmu,,
semakin dekat bayangmu mengejarku,,,
aku hanya berjuang menahan tangisku di sini,,,
hanya kesepian dan kesedihan yang menemaniku,,
Cintaku hanya untukmu,,
walau ku tau,,
cintamu bukan lah untukku,,,
aku sangat merindumu di sini,,
aku hanya ingin kau datang,,
dan menemaniku di sini,,
Bawalah aku pergi jauh dari kesedihan ku,,
bawalah aku pergi jauh dari kesendirianku,,
dan bawalah aku pergi jauh dari penderitaanku,,
Aku mencintaimu,,
selama nya,,
walau,,,
kau tak mencintaiku selamanya,,
Tapi,,
CINTAKU HANYALAH UNTUKMU